Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan/Rehabilitasi Daerah Irigasi
7.1 Pekerjaan Persiapan7.1.1 Mobilisasi – Demobilisasi
Pekerjaan persiapan mencakup pekerjaan administrasi, perizinan dan pembuatan rencana kerja yang menguraikan perihal metode dan volume pelaksanaan jadwal kegiatan, persiapan personil, pengumpulan data sekunder, dan alat yang akan digunakan. Pada tahapan pekerjaan persiapan ini juga termasuk kegiatan menyiapkan fasilitas dan akomodasi yang akan digunakan dilapangan, antara lain : Jalan masuk, direksi keet dan gudang peralatan dan material. Setelah semua persiapan berjalan dengan baik, dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan pekerjaan lapangan setelah selesai.
7.1.2 Survey Reconnaissance
Tujuan dari pekerjaan reconnaissance survey ini adalah untuk mengidentifikasikan situasi dan kondisi lapangan, termasuk menentukan titik referensi yang akan digunakan sebagai acuan untuk pengukuran selanjutnya. Peninjauan ini sangat bermanfaat terutama untuk merencanakan pelaksanaan survey topografi dan investigasi geologi dan memperoleh informasi permasalahan yang ada di daerah proyek khususnya yang berkaitan dengan pembangunan konstruksi bangunan irigasi. Dari hasil identifikasi lapangan ini juga akan dihasilkan lay out definitive area studi. Penentuan area studi harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan atau Pengawas Lapangan dari Dinas PU Bidang Sumber Daya Air Kab. Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
7.2 Survey Topografi dan Pemetaan
7.2.1 Survey Topografi
Pelaksanaan pekerjaan pengukuran Topografi dalam pelaksanaanya melalui proses pengukuran pengambilan data dengan mempergunakan alat geodetik, antara lain : Theodelite Total Station, digunakan untuk pembuatan kerangka horisontal utama dan pemetaan situasi rincikan untuk pemetaan situasi dan waterpass ( WP ) digunakan untuk kegiatan pembuatan kerangka Vertical.
Peralatan yang akan di pakai telah memenuhi persyaratan ketelitian (kalibrasi) dan harus mendapatkan pemerikasaan dan persetujuan dari Direksi pekerjaan. Melakukan pengolahan data lapangan, perhitungan, penggambaran dan penyajian data pada laporan yang harus memenuhi ketentuan standar baku.
7.2.2 Pemasangan Patok Bench Mark
Dalam pelaksanaan pengukuran situasi detail, pelaksana pekerjaan akan menggunakan titik tetap yang sudah ada sebagai titik acuan (referensi) dan untuk menunjang hasil kegiatan proyek, dilakukan penambahan BM dibeberapa lokasi. Dimensi patok BM berukuran 20 cm x 20 cm x 120 cm terbuat dari beton yang dilengkapi paku yang terbuat dari bahan kuningan / logam campuran yang memuat identitas BM dan dipasang menonjol setinggi 1 cm pada bagiatan atas BM. Penempatan BM pada posisi yang memudahkan kontrol pengukuran, aman dari gangguan manusia dan hewan, tetapi cukup mudah dicari dan berada di cakupan lokasi kerja. Patok BM dilengkapi dengan kode proyek, nama, nomor dan hurup yang akan dikonsultasikan dengan Direksi Pekerjaan.
7.2.2 Pemasangan Patok Bench Mark
Dalam pelaksanaan pengukuran situasi detail, pelaksana pekerjaan akan menggunakan titik tetap yang sudah ada sebagai titik acuan (referensi) dan untuk menunjang hasil kegiatan proyek, dilakukan penambahan BM dibeberapa lokasi. Dimensi patok BM berukuran 20 cm x 20 cm x 120 cm terbuat dari beton yang dilengkapi paku yang terbuat dari bahan kuningan / logam campuran yang memuat identitas BM dan dipasang menonjol setinggi 1 cm pada bagiatan atas BM. Penempatan BM pada posisi yang memudahkan kontrol pengukuran, aman dari gangguan manusia dan hewan, tetapi cukup mudah dicari dan berada di cakupan lokasi kerja. Patok BM dilengkapi dengan kode proyek, nama, nomor dan hurup yang akan dikonsultasikan dengan Direksi Pekerjaan.
7.2.3 Pengukuran Kerangka Horizontal
- Pengukuran polygon adalah untuk menentukan koordinat titik titik polygon yang digunakan sebagai kontrol horizontal. Pengukuran kerangka dasar pemetaan ini harus terkait dengan BM referensi dan dibagi kedalam beberapa loop / kring sesuai dengan kebutuhan
- Sudut polygon di usahakan tidak ada sudut lancip, alat ukur yang di pakai adalah Theodelite Total Station
- Pengukuran polygon dikatakan pada titik tetap bokosurtanal atau titik konstruksi proyek yang terdekat dilapangan dan titik tersebut harus masih dalam keadaan baik, serta mendapatkan persetujuaan dari Direksi Pekerjaan.
- Pengukuran sudut dilakukan dua seri ( biasa & luar biasa ) dengan selisih sudut antara dua pembacaan < 2” ( dua titik )
- Persyaratan pengukuran polygon utama mempunyai kesalahan sudut ( toleransi ) adalah 10”√ n detik pada loop tertutup dimana n adalah jumlah titik poligon. Pada poligon cabang toleransi kesalahan sudut adah 20”√ n detik dengan n adalah jumlah titik poligon.
- Salah satu penutup utama jarak fd < 1 : 10.000, dimana fd adalah jumlah penutup jarak
7.2.4 Pengukuran Kerangka Vertikal
7.2.5 Pengukuran Situasi Rinci dan Pemetaan
Penentuan posisi ( x . y . z ) titik detail dilakukan pengukuran situasi dengan metode pengukuran tachimetri. Adapun spesifikasi teknis pengukuran situasi. Detail sebagai berikut :
7.2.6 Pengolahan Data
7.2.7 Penggambaran
7.2.8 Volume Pekerjaan
(Sesuaikan)
- Maksud pengukuran waterpass adalah untuk menentukan ketinggian titik-titik ( BM. CP dan patok-patok ) terhadap bidang referensi tertentu yang akan digunakan sebagai kerangka dasar vertikal.
- Alat ukur yang dipakai adalah Automatik Level Nak-2 atau yang sederajat dan rambu ukur alumunium 3,00 meter
- Jalur pengukuran dibagi menjadi beberapa seksi dengan tiap seksi dibagi menjadi slag yang genap
- Setiap pindah slag rambu muka menjadi belakang dan rambu belakang menjadi rambu muka
- Pengukuran waterpass dilakukan dengan cara double stand. Pergi-pulang yang hasrus dilakukan dalam satu hari
- Toleransi kesalahan pembacaan stand 1 dengan stand 2 adalah kuran dari 2 mm
- Jalur pengukuran waterpass harus merupakan jalur yang tertutup dengan toleransi kesalahan beda tinggi 10”√ D ( mm ) dimana D = jarak (km)
- Pengukuran waterpass di ikatkan pada titik tetap ketinggian yang ada didekat daerah pengukuran atau titik referensi lain yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.
7.2.5 Pengukuran Situasi Rinci dan Pemetaan
Penentuan posisi ( x . y . z ) titik detail dilakukan pengukuran situasi dengan metode pengukuran tachimetri. Adapun spesifikasi teknis pengukuran situasi. Detail sebagai berikut :
- Alat yang digunakan Theodelite Total Station.
- Titik detail terikat terhadap BM atau patok yang sudah punya nilai koordinat dan evelasi.
- Pengambilan data menyabar dan merta ke seluruh areal dipetakan dengan kerapatan disesuaikan dengan kondisi lapangan.
7.2.6 Pengolahan Data
- Seluruh data hasil pengukuran harus di assistensikan dan disetujui pengawas lapangn / Direksi Pekerjaan sebelum dilakukan pengolahan final atau definitive
- Perhitungan dilakukan 2 (dua) kali, yaitu perhitungan sementara dan perhitungan definitive. Perhitungan data lapangan merupakan perhitungan sementara untuk mengetahui ketelitian pengukuran.
- Seluruh data ukur dan data hitungan dilampirkan dalam bentuk soft copy harus mendapatkan pemeriksaan serta persetujuan dari Direksi Pekerjaan
- Sebelum penggambaran dilaksanakan, semua data ukur dan data hitungan harus diperiksa oleh Direksi Pekerjaan, selanjutny penggambaran dilakukan setelah semua data tersebut mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan
7.2.7 Penggambaran
- Penggambaran peta situasi definitive dilakukan setelah hasil perhitungan definitive selesai dilaksanakan sehingga koordinat sebagai kerangka horizontal dan titik-titik ketinggian sebagai kerangka vertical telah dilakukan hitungan perataannya
- Penggambaran peta situasi dibuat dengan skala 1 : 1.000 dan 1 : 10.000, dengan interval kontur sbesar 0,50 meter
- Penggambaran profil memanjang dan profil melintang dibuat dengan skala 1 : 200 (V/H)
- Sebelum gambar-gambar definitive / final, maka gambar-gambar sementara terlebih dahulu harus mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan
- Gambar-gambar dibuat dengan menggunakan soft Ware (Auto Cad) dan atau pemrogaman lainnya yang memadai (Surfer – Map Source).
7.2.8 Volume Pekerjaan
(Sesuaikan)
7.2.9 Data yang Harus Disampaikan
Dari hasil sub pekerjaan studi / survey pemetaan topografi ini maka data lengkap harus disampaikan sebagai berikut :
a. Data pengukuran dan hasil perhitungan lengkap
b. Deskripsi hasil pembuatan patok Bench Mark
c. Peta topografi dengan interval kontur 0,50 meter skala 1 : 1.000
d. Peta topografi dengan interval kontur 0,50 meter skala 1 : 10.000
e. Profil melintang skala 1 : 200 (H/V)
f. Profil memanjang skala 1 : 200 (H/V)
Demikianlah artikel Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan/Rehabilitasi Daerah Irigasi. Semoga Bermanfaat
Dari hasil sub pekerjaan studi / survey pemetaan topografi ini maka data lengkap harus disampaikan sebagai berikut :
a. Data pengukuran dan hasil perhitungan lengkap
b. Deskripsi hasil pembuatan patok Bench Mark
c. Peta topografi dengan interval kontur 0,50 meter skala 1 : 1.000
d. Peta topografi dengan interval kontur 0,50 meter skala 1 : 10.000
e. Profil melintang skala 1 : 200 (H/V)
f. Profil memanjang skala 1 : 200 (H/V)
Demikianlah artikel Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan/Rehabilitasi Daerah Irigasi. Semoga Bermanfaat